Asal usul aerosol

Konsep aerosol bermula dari usulan Lynde pada tahun 1862 untuk menyiapkan kemasan bertekanan dengan larutan gas jenuh.Baru pada tahun 1926 Erik Rotheim, seorang insinyur kimia Norwegia, menggunakan sistem gas cair untuk menyiapkan bentuk asli aerosol modern.
Pada tahun 1943, Goodhue menyiapkan aerosol insektisida portabel menggunakan diklorodifluorometana (nama dagang F12) sebagai proyektil.Ini mungkin merupakan perkembangan praktis paling signifikan dalam pengembangan aerosol.Aerosol insektisida diperkenalkan pada tahun 1947, membutuhkan tangki bertekanan sangat tebal dan berat.Dengan keberhasilan pengembangan proyektil bertekanan rendah dan bejana bertekanan rendah, biaya aerosol telah berkurang dan berkembang pesat.Pada tahun 1950an aerosol digunakan untuk penyakit kulit, luka, luka bakar dan infeksi lokal, dan pada tahun 1955 digunakan untuk pemberian pernafasan.Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian di bidang ini semakin aktif, dan semakin banyak produk yang dihasilkan, termasuk obat pengobatan topikal, antibiotik, herbal tahan penyakit, dan sebagainya.Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak teknologi baru yang diterapkan pada aerosol.Pertama, perbaikan sistem penghantaran obat itu sendiri, seperti alat penghantaran obat inhalasi yang baru, telah menjadikan penggunaan aerosol semakin nyaman dan dapat diterima oleh pasien.Kedua, teknologi preparasi baru, seperti penerapan liposom, obat prekursor, dan pembawa polimer, dapat memperpanjang waktu tinggal obat di paru-paru dan berperan dalam pelepasan lambat.
Bentuk sediaan yang mirip dengan aerosol antara lain aerosol dan bubuk aerosol.Bab ini terutama memperkenalkan aerosol.Farmakope Cina edisi tahun 2000 berisi 6 jenis aerosol, dan Farmakope Amerika Serikat edisi ke-27 berisi 20 jenis aerosol dan 6 jenis proyektil.


Waktu posting: 17 Januari 2023